CakNun.com

Doa Ketabahan

(Makhluk Manusia, 17)
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Wahai Maha Pemimpin perluaslah
Samudera kesabaran di dalam jiwaku
Demi amanat-Mu untuk terus menggendong
Bumi yang semakin diliputi oleh kebusukan
Wahai Maha Sutradara Agung perdalamlah
Lubuk kesabaran di ruang terdalam dadaku
Tambahkan dan himpun sulthan-Mu
Karena instruksi cinta tak berbatas
Untuk menelan dan merahasiakan
Muatan amat berat zaman yang semakin memuakkan
Yang kalau Perwira Musytari tak Engkau kirimkan
Dan beliau Syakhlatus Syamsi tak Engkau perbantukan
Tidaklah akan mungkin tertanggungkan
Oleh jiwaku yang kerdil dan penuh kecengengan
Wahai Maha Penggenggam segala rahasia
Sesungguhnya ngeri hatiku melihat ke depan
Setapak lagi tiba di puncak kejahiliyahan
Makhluk manusia menyempurnakan
Kebutaan dan kebodohan
Tanpa kakiku boleh berlari
Atau diri ini kusembunyikan

Idulfithri 1439-H

Lainnya

Pengantin Kebusukan

Pengantin Kebusukan

Mustahillah terdapat kemungkinan
Aku diterima menjadi pengantin Tuhan
Hanya dengan puasa Ramadlan
Di mana ibadah kupamer-pamerkan
Serta dengan Idul Fithri
Yang dihari-rayakan tanpa kedalaman
Yang diperjual-belikan dengan pemalsuan

Andaikan para Malaikat tidak disebar
Di malam-malam seribu bulan
Untuk menaburkan wewangian
Aku hanyalah onggokan kebusukan
Tetapi karena Ramadlan menebar keharuman
Pikiranku teguh dan hatiku penuh keyakinan
Bahwa tak ada yang lain padaku selain kebusukan

Busuk hawa badanku, busuk bau mulutku
Dengan itu ku-busuk-kan Negara dan Bangsaku
Kunafsui, kukejar, kutumpuk segala sesuatu
Yang akan pasti berakhir menjadi kebusukan
Zaman demi zaman adalah program pembusukan
Kupimpin sejarah dengan menjual kebusukan
Yang kucitrakan sebagai wewangian

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Thoriqot Mentog

Thoriqot Mentog

Allah membuka pintu dan berjanji kepada hamba-Nya: “Ud’uni astajib lakum”. Berdoalah kepada-Ku, ...

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib