CakNun.com

Di Luar Dinding

(Makhluk Manusia, 22)
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Aku tinggal di luar dinding rumahku sendiri
Tak pernah sempat ia kumasuki
Siang malam aku berputar mengelilingi
Menjaganya dari wabah penyakit
Serta ribuan jenis bandit dan pencuri
Yang berhamburan dari seluruh penjuru negeri
Adapun tiga diriku yang lain
Berlari ke sana kemari tanpa henti
Menyusuri semua jalanan, gunung dan sungai
Menyisir cakrawala dengan hati sunyi
Mengumpulkan keramaian menyampaikan sepi
Diriku yang satu tak melewati tanah kecuali ditanami
Diriku yang lain membawa obat darah dan hati
Diriku yang lain lagi berperang, berantem, berkelahi
Menghimpun kemenangan sejati
Tanpa ada yang mengetahui
Kecuali diriku yang tinggal di rumah rahasia kami
Yang mengkristalkannya menjadi sesaji
Kepada Diri Sejati

Idulfithri 1439-H

Lainnya

Rumah Tak Berpintu

Rumah Tak Berpintu

Rumahku tak berpintu, tanpa jendela
Tak ada lubang biar sedzarrah
Tiang utama di titik pusat rumahku
Adalah keremangan menjulur ke langit
Dan menembus ke bawah gua rahasia
Tampak seperti sesosok pertapa suci
Puluhan abad lamanya ia berdiri
Telapak kakinya menyatu dengan lantai
Lantainya seakan-akan bumi
Di bawah pijakan kakinya terdapat lorong
Yang memanjang tak terukur jaraknya
Menuju induk alam dan pusat semesta
Kutemboki rumahku dengan baja
Yang tidak kutambang dari bumi
Kulapisi dengan pedang-pedang berduri
Tak bisa dimasuki oleh udara dan bakteri
Tak ada kuman, kotoran, tahinya tahi
Yang muncrat menciprat ke sana kemari
Dari mulut dan anus para pemakan bangkai
Penghuni utama zaman Ekstrem Jahiliyah ini

Idulfithri 1439-H

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Pauwan

Pauwan
Hayya ‘Alal Qital

Hayya ‘Alal Qital

Semakin banyak Jamaah yang melantunkan adzan dan iqamah yang ditambahi “Hayya ‘alal Jihad” mengganti “Hayya ‘alas-Shalah”.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib