Berdiri di Pojokan
Rumah agung alam semesta
Allah pemilik dan maha tuan rumahnya
Aku penjaga pintu luar jauh di depan
Mempersilakan makhluk siapa saja
Tak perduli jin atau setan
Demi memenuhi kewajiban pengabdian
Serta hak perubahan dan pertobatan
Allah suruh aku tinggal di sebuah kamar
Sepetak ruang remang-remang
Yang harus kurahasiakan
Untuk mengawasiku Tuhan taruh utusan
Berdiri di pojokan
Sepanjang zaman
Aku duduk di kursi kewaspadaan
Menghadap meja kehati-hatian
Ranjangku ketidaklenaan
Tapi belum pernah kugeletakkan badan
Sebab jasadku tak pernah beranjak
Dari tugas menjaga pintu depan
Tamu-tamuku sendiri yang datang
Kutemui di tepi jalan
Yang mau berkunjung ke bilikku
Tak kan pernah kuizinkan
Sebab mustahil siapapun bisa tahan
Ditimpa tatapan wajah utusan Tuhan
Yang menjaga dan mengawasi
Dari pojokan ruang
Sepanjang kurun dan zaman
Idulfithri 1439-H