CakNun.com

Berbahagia Menjadi Penggiat Simpul Maiyah

Redaksi
Waktu baca ± 4 menit

Setelah sebelumnya terlaksana Workshop Penggiat Simpul Maiyah Region 4 di Sidoarjo dan Region 3 di Semarang, akhir pekan lalu Koordinator Simpul Maiyah menyelenggarakan Workshop Penggiat Simpul Maiyah Region 1, 2, 5, 6, dan 7.

Rangkaian workshop ini memang merupakan program kerja Koordinator Simpul Maiyah yang dirancang awal tahun ini. Dengan berbagai pertimbangan, Workshop ini dilaksanakan dalam 3 tahap. Dibagi berdasarkan pembagian Region wilayahnya. Untuk Workshop terakhir, secara jumlah Region memang banyak. Ada 5 Region. Namun jumlah simpul  yang tergabung dalam 5 Region ini hanya berjumlah 14 Simpul Maiyah. Jumlah peserta pada workshop terakhir ini pun adalah yang paling sedikit dibandingkan 2 workshop sebelumnya.

Maiyah Lubuk Linggau dan Maiyah Dusun Ambengan Lampung adalah Simpul Maiyah yang terjauh yang mengikuti Workshop ini. Peserta lainnya adalah; Kenduri Cinta (Jakarta), Jamparing Asih (Bandung), Lingkar Daulat Malaya (Tasikmalaya), Maiyah Magarmaya (Jampang, Sukabumi), Sibar Kasih (Cikarang), Maiyah Cirrebes (Cirebon-Brebes), dan Pamengkeut Asih (Subang). Sementara penggiat Maiyah Syafaat Batangbayu (Banjarmasin), Suluk Bahari (Tanjung Pinang) dan Papperandang Ate (Mandar) berhalangan untuk hadir.

Komunitas Kenduri Cinta ditunjuk oleh Koordinator Simpul Maiyah sebagai tuan rumah pelaksana Workshop Penggiat Simpul Maiyah ketiga ini. Sebelumnya, Bangbang Wetan menjadi panitia pelaksana di Sidoarjo, dan Gambang Syafaat mendapat gilirannya bulan lalu di Semarang.

Sehari sebelumnya adalah pelaksanaan Kenduri Cinta edisi Mei 2018. Para peserta workshop ini pun terlebih dahulu mengikuti Maiyahan di Taman Ismail Marzuki. Setelah Maiyahan selesai, mereka bergegas menuju Edotel SMK N 27 Jakarta untuk kemudian sejenak beristirahat.

Ada sedikit yang berbeda. Jika pada 2 workshop sebelumnya dilaksanakan mulai pagi hingga sore hari, karena kali ini dilaksanakan di bulan puasa, acara dimulai pukul sebelas siang dan diakhiri pada saat menjelang berbuka puasa.

Keempat Koordinator Simpul Maiyah hadir secara lengkap dalam workshop ini. Mas Sabrang MDP, didampingi Risky Dwi Rahmawan, Fahmi Agustian dan Hari Widodo secara bergantian menyampaikan materi-materi yang juga disampaikan kepada penggiat Simpul Maiyah pada dua Workshop sebelumnya.

Menjelaskan tentang tugas utama Koordinator Simpul Maiyah, Risky memaparkan bahwa fungsi dari Koordinator Simpul Maiyah adalah sebagai pusat Informasi dan Koordinasi seluruh Simpul Maiyah. Seluruh Simpul Maiyah diharuskan berkoordinasi kepada Koordinator Simpul Maiyah terkait segala sesuatunya yang berkaitan dengan perkembangan Simpul Maiyah.

Fahmi Agustian kemudian menjelaskan beberapa hal mengapa sebuah forum Maiyahan itu harus dipersiapkan dengan serius oleh setiap penggiatnya. Maiyahan di setiap Simpul Maiyah hendaknya dijadikan sebagai arena pembelajaran bagi setiap penggiat Simpul Maiyah itu sendiri. Adanya kelengkapan mulai dari materi publikasi, mukadimah, dokumentasi hingga reportase sebenarnya bisa menjadi media pengembangan diri dari setiap penggiatnya. Mulai dari public speaking, menulis, fotografi, disain visual hingga pengaturan waktu dalam pelaksanaan sebuah forum adalah kemampuan-kemampuan yang bisa diasah oleh setiap penggiat di dalam pelaksanaan Maiyahan di setiap Simpul Maiyah.

Menjadi penggiat Simpul Maiyah bukan hanya sekadar aktualisasi diri di Maiyah. Dengan menjadi Penggiat Simpul Maiyah, mereka yang awalnya adalah jamaah Maiyah kemudian melangkah satu langkah lebih ke depan untuk menjadi Penggiat Simpul Maiyah. Karena Maiyahan yang berlangsung di berbagai kota itu tidak terjadi dengan sendirinya. Tenda-tenda yang digunakan, soundsystem yang terpasang hingga karpet yang tergelar bahkan kopi dan teh yang tersajikan, semuanya tidak turun dari langit, kemudian tertata rapi begitu saja.

Maka dari itu, dibutuhkan sebuah manajamen forum Maiyahan, di dalamnya ada pembagian tugas dan peran dari setiap Penggiat Simpul Maiyah. Dengan adanya pembagian tugas ini, maka tidak akan ditemukan satu penggiat Simpul Maiyah yang dominan. Semuanya akan mendapat tugas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Hari Widodo kemudian menjelaskan mengapa media sosial hari ini sangat diperlukan oleh setiap Simpul Maiyah. Bagaimana teknologi informasi yang berkembang begitu pesat, dan kecenderungan masyarakat saat ini sering mengakses internet melalui ponsel mereka, maka media sosial merupakan hal yang tidak hanya penting namun memang wajib diperlukan bagi setiap Simpul Maiyah. Sebaran nilai-nilai Maiyah saat ini begitu banyak ditemui di media sosial, maka setiap Simpul Maiyah pun harus mengambil peran ini.

Mas Sabrang MDP memungkasi workshop kali ini. “Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena hari ini kita tidak mendokumentasikan perjalanan kita”. Dijelaskan oleh Mas Sabrang, bahwa apa yang diupayakan oleh Koordinator Simpul Maiyah dalam 6 bulan terakhir ini adalah dalam rangka menumbuhkan budaya mencatat sejarah perjalanan dari setiap Simpul Maiyah. Secara bertahap, setiap Simpul Maiyah akan terlatih untuk berdisiplin.

Ditekankan oleh Mas Sabrang, dengan penataan setiap Simpul Maiyah untuk merapikan kelengkapan-kelengkapan seperti Poster, Mukadimah, Dokumentasi hingga Reportase Maiyahan adalah bekal yang sangat baik. Dengan kedisiplinan yang terlatih di wilayah teknis seperti ini, jika terus ditingkatkan dan terjaga dengan baik, maka pada saatnya nanti ketika seluruh Simpul Maiyah dibutuhkan untuk diajak melangkah dalam sapuan langkah yang lebih besar, akan lebih mudah untuk diorganisir sehingga melangkah dalam ritme yang sama.

Dan seperti inilah Maiyah berlangsung. Sehari sebelumnya Kenduri Cinta melaksanakan Maiyahan rutin bulanan, esoknya para penggiatnya sibuk menjadi panitia Workshop Penggiat Simpul Maiyah. Dan hari-hari ini, beberapa Simpul Maiyah di Region 4 (Jawa Timur dan Bali) juga terus berkoordinasi dengan Koordinator Simpul Maiyah untuk mempersiapkan gelaran akbar “Menyorong Rembulan” 27-28 Mei 2018 di Menturo, pekan depan.

Lainnya

Duka Cinta Indonesia

Duka Cinta Indonesia

Sejak siang hujan cukup deras mengguyur kota Pati hingga dimulainya Maiyahan Suluk Maleman di Rumah Adab Indonesia Mulia.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta