Apakah Ia Benar-benar Bernama Allah?
Andaikan Tuhan merasa jengkel kepada manusia, kemudian meniadakan semua makhluk-Nya, dari Nur Muhammad, para Malaikat, alam semesta, Jin dan manusia, sehingga tidak ada apapun selain Ia sendirian–lantas Ia punya nama: siapa yang akan menyapa-Nya? Kemudian Tuhan berkehendak untuk dalam sekejapan mata mengadakan kembali semua makhluk itu, lantas memperkenalkan diri-Nya “Aku lah Allah”: apakah itu karena Ia benar-benar bernama Allah, ataukah sekadar berlaku memberi nama kepada para makhluk agar ada inisial untuk menyapa dan menghadirkan-Nya dalam kesadarannya?