Ungkapan Kebutuhan Akan Sinau Bareng
Pak Bupati Malang Rendra Kresna, Kapolres Malang AKBP Jade Setiawan Ujong, Pak Dandim 0818 Letkol Muridan, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya semuanya mengenakan peci Maiyah merah putih malam ini. Beliau-beliau benar-benar ingin Sinau Bareng kepada Mbah Nun.
“Kita semua perlu belajar kepada Cak Nun bagaimana seharusnya memahami semua itu menurut al-Quran,” kata Pak Kapolres usai menerangkan tantangan di masyarakat yakni intoleransi dan dikotomisasi yang merepotkan antara agama dan negara, antara Islam dan Negara Pancasila.
Sementara itu, Pak Bupati Rendra Kresna yang menyampaikan sambutan pertama mengungkapan hasil pengamatannya bahwa selama ini ada tiga isu nasional yang menjadi perbincangan di masyarakat yaitu kesenjangan ekonomi, radikalisme, dan narkoba.
“Kita akan sinau kepada Cak Nun bareng-bareng agar supaya gap atau kesenjangan tadi bisa berkurang,” ujar Pak Bupati.
Demikianlah muatan-muatan tematik yang mencerminkan persoalan di dalam masyarakat yang diharapkan Mbah Nun meresponsnya untuk menjadi ilmu dan pemahaman bersama malam ini. Di depan Mbah Nun kepadatan jamaah terlihat sedemikian rupa. Sangat banyak sampai yang berada di luar pagar dan di jalan-jalan. Malam ini Mbah Nun mengolah “ruang dan waktu” di antara pemerintah Kabupaten Malang dan masyarakat.
Semua jenjang usia hadirin ada di sini, demikian pula ragam latar belakangnya. Di atas panggung pun tokoh dari NU dan Muhammadiyah juga turut hadir. Di sekitar panggung, bapak-bapak polisi membaur dekat dengan para hadirin. Malam ini bapak-bapak polisi Polres Malang adalah tuan rumah yang menyambut kehadiran masyarakat dan jamaah.