CakNun.com
BAHAGIA, SEDIH DAN BISU

Tujuh dari Sepuluh

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Maiyah adalah bagian dari Ummat Islam dan bangsa Indonesia, meskipun ia tidak membatasi dirinya dan tidak bisa dibatasi untuk hanya berada dan berlangsung di wilayah dan skala itu.

Maiyah melihat bahwa sangat dekat waktu di depan hidungnya: bangsa Indonesia sedang ditimpa bahaya besar yang mengancam eksistensinya, martabat dan keamanan tanah airnya. Sementara Ummat Islam sedang mengalami pertentangan yang sangat mendasar dan serius di antara mereka, meskipun keduanya tidak merasa apa-apa dan tidak menyadari bagaimana-bagaimana.

Maiyah tidak berada pada posisi manapun dalam pertentangan itu, meskipun bisa ditimpa akibat-akibat langsung maupun tak langsung, di masa kini dan masa-masa berikutnya, oleh bahaya dan ancaman itu.

Di dalam dirinya Maiyah membangun jiwa pendamai, perekat dan pemersatu. Tetapi ia berada di tengah bangsa dan ummat yang secara permanen memelihara dan memantapi permusuhan, secara sadar menolak kerekatan, dan tidak pernah terlihat melakukan sesuatu menuju ukhuwah, persatuan dan penyatuan.

Maiyah seperti berkunjung ke Rumah Sakit, duduk di tepi ranjang pasien yang semakin parah sakitnya. Namun Maiyah tidak mungkin mengemukakan hal-hal tentang sakit dan penyakit kepada pasien yang sedang terbaring sakit.

Sedangkan Rumah Sakit itu tidak ada Dokternya. Si Pasien juga tidak pernah bertanya tentang obat dan Dokter, kepada siapapun, apalagi mempercayakan jawabannya kepada Maiyah. Maka tugas Maiyah tinggal dua.

Pertama, mengkreatifi mataair Maiyah untuk kebahagiaan hidup para pelakunya.

Kedua, kepada yang di luar mataair dan kebunnya, Maiyah bersedih dan membisu.

Lainnya

Tujuh Langit Manusia Jawa

Tujuh Langit Manusia Jawa

Dalam forum persembahan kepada Allah swt tujuh hari wafatnya Dalang Ki Seno Nugroho, saya dianugerahi pemandangan tentang Tujuh Langit, melalui pengalaman, kata, idiom, spektrum, perspektif dan hidayah-pandang manusia Jawa.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Lima dari Sepuluh

Lima dari Sepuluh

Sebagai yang dititipi mengawal memancarnya mataair Maiyah, saya mengalami dan menyimpulkan bahwa Maiyah itu tidak ada manfaatnya bagi kehidupan di mana manusia menikmati dan merakusi dunia.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib