CakNun.com

Tanto Mendut Tentang Maiyah

Redaksi
Pak Tanto Mendut hadir di Maiyah Wonosobo. “Anda tidak perlu datang ke Jogja untuk mengikuti Maiyah. Di rumah atau kamar, Anda bisa bermaiyahan. Nanti Cak Nun yang akan mendatangi Anda,” katanya.
Klik gambar untuk memperbesar.

Semalam, 10 April 2017, di Majelis Maiyah Wonosobo, yang diselenggarakan di kampus UNSIQ Kalibeber Wonosobo, Pak Tanto Mendut dan Pak Mustofa W. Hasyim berkesempatan hadir. Lingkar Maiyah Wonosobo diadakan setiap tanggal 10, setiap bulan sekali. Kali ini mengambil tema Eling Sangkan Paraning Dumadi yang juga bertepatan dengan peringatan satu tahun Lingkar Maiyah Wonosobo.

Kita simak “pidato” Mas Tanto yang dikenal dengan kata-katanya yang orisinal dan merdeka ini:

“Anda tidak perlu datang ke Jogja untuk mengikuti Maiyah. Di rumah atau kamar, Anda bisa bermaiyahan. Nanti Cak Nun yang akan mendatangi Anda. Cak Nun merupakan anak zaman yang membungkus Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari.”

“Hasyim Asy’ari lucu. Ahmad Dahlan juga lucu. Tapi Cak Nun lucu, seger, menggairahkan dan selalu mempunyai hal baru. Dan saya mencium tangannya kalau ketemu. Harus diakui, Cak Nun ini khusus. Ada NU-nya, Muhammadiyah-nya, dll. Cak Nun menguasai 30 juz. Kalau saya juz Alpukat.”

“Apakah memang diperlukan Maiyah disini?” salah satu Jamaah menginterupsi pidato Mas Tanto.

“Anda tidak usah ikut Maiyah, NU atau Muhammadiyah. Cukup bikin sesuatu yang berguna. Tidak usah manut Cak Nun, cukup perhatikan saja. Tapi kalau Anda setia dengan hidup, Anda masuk surga,” respons Pak Tanto singkat.

“Kita tidak sadar kalau sekarang dirukunkan dan dikacaukan oleh digital. Anda itu hanya perlu jujur kepada diri sendiri. Miskin, bodoh, tapi tetap tertawa. Itu otentik dan rahmatan lil ‘alamin.”

“Cak Nun, sebagai scientist, selalu mampu menemukan sesuatu. Jika Maiyah diizinkan menjadi besar, maka akan terjadi perubahan dan kebaikan besar di Indonesia.”

“Saya senang sekali karena diberi kesempatan ngomong dan mudah-mudahan dipercaya. Saya senang diundang kesini. Bisa belajar lebih jauh tentang Lengger (kesenian daerah khas Wonosobo). Wonosobo harus bangga dengan Lengger. Tapi ini tadi kok disajikan musik, teater, baca puisi. Apa kalian tidak bangga dengan Lengger? Mudah-mudahan ke depan saya kalau diundang kesini lagi, ingin melihat Lengger, agar Wonosobo semakin Maiyah, karena jujur kepada diri sendiri.”

Sungguh beruntung teman-teman Maiyah Wonosobo malam itu.

Foto: Pe (Dok. Progress)
Lokasi: Kampus UNSIQ Kalibeber, Wonosobo - 10 April 2017

Lainnya

Exit mobile version