CakNun.com

Sinau Gondelan Klambine Kanjeng Nabi

Redaksi
Rasulullah itu bukan hanya utusan Allah kepada kita, melainkan juga utusan kita kepada Allah, terang Mbah Nun, Sinau Bareng Lapangan Jepang Mejobo Kudus malam ini 28 April 2017.
Klik gambar untuk memperbesar.

Sebelum omong-omong atau apapun, kita harus ridho terlebih dahulu. Sebab, Allah sendiri juga mengajarkan demikian. Kita ridho dulu kepada Allah, baru kemudian Allah meridhoi. Ridho juga berarti hati yang sumeleh, tak ada dendam, alias wis sukun: tenang. Demikianlah Mbah Nun membangun landasan spiritual perjumpaan malam ini. Semuanya lalu diajak bersama-sama melantunkan Ya Allah Ridho dipandu oleh Mbak Yuli KK.

Pilihan lantunan Ya Allah Ridlo ini terasa sangat pas momentumnya. Yaitu tak lama setelah jamaah dan hadirin diajak tahlilan oleh Kiai setempat. Dengan masuk pada Ya Allah Ridho serasa arasy spiritual itu diajak meninggi lagi oleh Mbah Nun.

Baik Mbah Nun maupun Mbak Yuli keduanya membangunkan suasana khusyuk yang sangat kuat. Pelan-pelan kemudian Mbah Nun menuntun pembacaan diri jamaah atas hidup dan hubungan diri dengan Allah. Kalau bicara ridho Allah, apa yang dimintakan ridho dari Allah. Satu per satu jamaah dibimbing menemukan. Ilmu yang diterima, istri atau keluarga, pekerjaan, kehendak atau niat, adalah beberapa yang dimintakan ridho Allah.

Pertanyaan selanjutnya, kepada siapa kita menitipkan harapan dan erasaan hati kita kepada Allah? Sejenak pertanyaan ini dilontarkan. Tidak dengan cepat tercapai jawabannya, karena memang logika Mbah Nun ini melingkar. Walaupun akhirnya semua memahami arahnya, yaitu Kanjeng Nabi Muhammad. “Rasulullah itu bukan hanya utusan Allah kepada kita, melainkan juga ‘utusan’ kita kepada Allah…,” terang Mbah Nun yang sekaligus sudah menyentuh tema Sinau Bareng ini: Gondelan Klambine Kanjeng Nabi.

Selanjutnya, dengan vibrasi spiritualnya Mbah Nun mengajak seluruh jamaah melantunkan beberapa nomor shalawat Nabi. Sebuah iftitah majelis yang sangat tepat. Menetapkan sikap batin terlebih dahulu kepada Allah dan Rasulullah. Demikianlah Mbah Nun dan KiaiKanjeng malam ini, sesudah malam-malam sebelumnya di bernagai tempat, menemani masyarakat untuk mengambil jarak dari segala yang membelit hidup agar bisa menyikapi hidup dengan pandangan yang lebih benar dan presisi.

Foto: Adin (Dok. Progress)
Lokasi: Lap. Jepang, Mejobo, Kudus - 28 April 2017

Lainnya

Exit mobile version