CakNun.com

Sinau Bareng Pancasila Jiwa Kita

Redaksi
“Nggandol pada tali Allah,” sebut Cak Nun mengibaratkan bagaimana sikap tawakkal.
Klik gambar untuk memperbesar.

Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng bertajuk “Pancasila Jiwa Kita” malam ini diadakan di halaman DPRD Kota Surabaya. Jamaah Maiyah Surabaya mungkin sangat akrab dengan lokasi acara, karena bersebelahan langsung dengan lokasi biasa diselenggarakan Bangbang Wetan yakni Balai Pemuda.

Pukul 20.30 KiaiKanjeng mengawali dengan nomer Pambuko, Rampak Osing, dan Terbit Rembulan. Posisi jamaah yang tidak bersekat dengan panggung dimanfaatkan Mas Doni untuk berinteraksi langsung, mengajak mereka bernyanyi bersama sekaligus menambah tensi semangat dengan lagu-lagu bit cepat.

Sambil menata ulang shaf jamaah dan menyilakan para tamu undangan yang datang, KiaiKanjeng kembali melagukan satu nomor sholawat. Irama syahdu terdengar beserta sayup-sayup jamaah mengikuti bait demi bait bersama-sama.

Cak Nun berada di panggung bersama para tamu. Ada perwakilan dari Konjen Amerika Serikat, perwakilan DPRD Kota Surabaya, Bapak Wisnu Saktibuwana sebagai Wakil Walikota, dan Pak Suko Widodo berjajar bersama berpakaian batik.

Seperti biasa, Maiyahan dimulai dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan lagu Syukur. Semua berdiri, khusyuk bernyanyi seperti masih dinaungi suasana Hari Kemerdekaan.

Kepada jamaah yang hadir, Cak Nun memberi bekal awal tentang Tawakkal. “Nggandol pada tali Allah,” sebut Cak Nun mengibaratkan bagaimana sikap tawakkal. Mengurai Surat At-Talaq ayat 2-3 beliau menyampaikan bahwa jatah rezeki setiap makhluk Allah sudah ditentukan sejak lahir hingga mati. Rezeki yang dimaksud bukan hanya finansial saja, tetapi bisa berupa kemudahan-kemudahan. Hingga sampai pada satu keadaan bahwa Allah-lah yang menjadi manajer utama dan mengantar kita pada keadaan yang kita cita-citakan.

Sebagaimana yang disebut dalam ayat 2 yakni Yaj’alahu Mahroja, Allah menjadikan bagi orang-orang bertawakkal jalan keluar. Dan ayat 3 yang menyebutkan ada rezeki Min haisu laa yahtasib, yakni dari wilayah-wilayah tidak terduga.

Foto: Adin (Dok. Progress)
Lokasi: Komp. DPRD Surabaya - 19 Agustus 2017

Lainnya

Exit mobile version