Sinau Bareng Ambekan

Empat malam berturut-turut maiyahan sejak Jumat di Kenduri Cinta Jakarta, berlanjut di Mocopat Syafaat Yogyakarta, dan semalam bergeser ke Bangbang Wetan yang diadakan di Mapolrestabes Surabaya. Malam ini Cak Nun, Mbak Via, dan KiaiKanjeng hadir di Kepatihan Yogyakarta untuk Sinau Bareng bersama Komunitas Malioboro.
Komunitas Malioboro adalah mereka para aktivis Malioboro yakni para pedagang, tukang parkir, dan seluruh elemen masyarakat yang beraktivitas sehari-hari di Malioboro yang menginisiasi acara ini. Mereka sepakat ingin Cak Nun membekali i’tikaf pada hari-hari terakhir Ramadhan.
Untuk itu Cak Nun memberikan pijakan yang akan dielaborasi lebih dalam ke depan dengan belajar prinsip Ambekan. Belajar keseimbangan antara nafas keluar sebagai bentuk ekspresi kehidupan dengan nafas ke dalam yang berfungsi kontemplasi, tafakkur.