Semua Akan Jadi Bila Kerjasama
Jangan bilang tidak // Teruslah melangkah // Perjuangan cinta // Berjalan bersama // Tolong dengarkanlah // Cinta tanah air // Kita butuh aman // Lawan penindasan
Marilah bersatu // Masih ada waktu // Bergandengan tangan // Kompaklah dan maju // Ketenangan jiwa // Indah dalam hati // Jagalah semangat // Agar tetap mashlahat
Tidak cukup dengan penyampaian lisan yang kemudian dicontohkan oleh KiaiKanjeng. Tetapi yang lebih penting adalah pengalaman bersama menyelami prinsip kerjasama itu. Dipandu Cak Suko dan Mbah Nun, malam ini pengalaman itu dilalui dengan workshop kerjasama menciptakan sebuah lagu.
Kerjasama tidak hanya antara yang berada di panggung. Namun melibatkan ribuan orang yang hadir di ampiteater terbuka malam ini, yang sedari isya tadi hingga lewat tengah malam duduk penuh perhatian menyimak dan tidak beranjak meninggalkan lokasi.
Maka lahirlah lirik lagu di atas yang dihimpun secara spontan dari jamaah yang hadir dengan dipungkasi pak bupati Irsyad Yusuf pada lirik terakhir. Panduannya ialah satu baris kalimat terdiri dari enam suku kata. Dengan deras dan cepat kalimat-kalimat itu muncul, dicatat oleh mas Imam, kemudian urutannya disusun Mbah Nun.
Perlahan KiaiKanjeng memainkan musik dari sebuah nomor yang dikenal berjudul Amemuji. Mbah Nun melantunkan I’tiraf (Ilahilas) dengan nomor itu yang dilanjut menyanyikan lirik lagu yang telah diciptakan bersama. Mikrofon lalu beralih kepada pak bupati. Dengan lancar dan nada suara yang pas beliau menyanyikan lagu baru itu. KiaiKanjeng menghiasinya dengan sedikit improvisasi. Dan perlahan semua yang hadir dengan semangat dan gembira menyanyikan lagu ciptaan mereka.
Tidak butuh waktu yang lama. Hanya sekitar sepuluh menit saja. Suasana hati gembira. Harmoni tercipta. Semua terangkai berkat kerjasama. Itulah pengalaman yang indah. Yang dirasakan jamaah. Tidak hanya teori kerjasama. Semua belajar dengan mengalaminya.