CakNun.com
Daur 2254

Rekonfirmasi Huruf-huruf

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Toling tertawa, “Makanya kami merapat ke Pakde dan komunitas Mbah Sot, untuk merekonfirmasikan setiap huruf dari beribu kriteria itu”

Seger menambahkan, “Kami sendiri yang melakukan hard-reset. Kami tidak getol menyimpulkan bahwa Kaum Muslimin yang memerlukan hard-reset”.

“Atau siapapun sajalah yang melakukan”, sambung Junit, “yang penting secara keseluruhan kita semua ini tidak bisa terus-menerus membiarkan diri mandek dan jumud. Kita semua sunggung-sungguh butuh menyelenggarakan semacam “turun mesin” atau bahkan “ganti mesin”.

Mereka mengungkapkan pikiran sambung bersambung, termasuk Seger yang sambil mencatati semuanya, “Meniati untuk memulai kembali, sekurang-kurangnya dari kesungguhan terhadap “Iqra`”. Kesungguhan akal intelektual, kesungguhan rohani spiritual, kesungguhan mental dan pada apapun faktor-faktor ruh jiwa diri manusia Muslim dan Ummat Islam”.

“Iqra`” dan seluruh muatan Al-Qur`an diprasmanankan, dibuka selebar-lebarnya dan langsung kepada setiap Muslim dan semua Ummat Islam. Berhenti memperlakukan “Iqra`” dan Al-Qur`an sebagai lingkaran kecil kenduri khusus untuk para Ulama dan elite ilmu. Perlu revolusi internal. Kecil-kecil, hingga besar…”

Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu”. [1] (Al-Maidah: 64)

Toling tertawa lagi. “Allah berjanji membelenggu tangan Kaum Yahudi dan tidak pernah menyatakan bahwa Ia membelenggu tangan kita. Maka kita Kaum Muslimin yang sibuk membelenggu tangannya sendiri. Banyak pemimpin yang membelenggu akal ummatnya, mengkerdilkan pikiran jamaahnya”.

Lainnya

Pemimpin Perubahan

“Jadi, Junit”, Brakodin mencoba menegaskan penjelasannya, “pertanyaanmu tadi tentang apakah sopan bagi manusia yang bukan Nabi merasa iri kepada keistimewaan para Nabi, serta apakah diperkenankan bagi setiap hamba untuk mempertanyakan ketentuan Tuhannya — mudah-mudahan jelas jawabannya bagimu”

“Ya, Pakde”, kata Junit.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Pancasila

Exit mobile version