CakNun.com

Refleksi dan Diskusi Akhir Tahun 2017

Mukadimah Syafaat Batangbanyu Desember 2017
Syafaat Batangbanyu
Waktu baca ± 2 menit

Hanya akan jadi semacam ritual akhir tahun saja jika kita me-review apa yang kita telah lakukan sepanjang tahun jika tanpa diiringi dengan refleksi dan pendalaman makna di dalamnya. Edisi ke-10 Syafaat BatangBanyu kali ini ingin memaknainya lebih. Bekerjasama dengan LSM Wahana lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)–Direktur Eksekutif Wahana lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel Kisworo Dwi Cahyono–dalam bedah film “Bara di Bongkahan Batu”. Syafaat BatangBanyu ingin memperluas sudut pandang tentang apa yang terjadi di balik nikmat kekayaan bumi Borneo.

Debu berterbangan mengurangi jarak pandang, truk-truk besar lalu lalang. Lubang-lubang menganga di tengah-tengah hijaunya hutan. Jadi pemandangan yang wajar di Kalimantan. Melalui nobar dan bedah film ini diharapkan memberikan sudut pandang baru dengan jarak pandang yang berbeda. Kita tidak hanya sekadar membayangkan apa yang telah terjadi tetapi juga bisa melihat kondisi yang senyatanya.

Negara yang mengaku pancasilais ini sesungguhnya tidak pernah menargetkan kemakmuran untuk masyarakatnya yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun pemerintahnya justru bersikap lain temasuk untuk urusan emas hitam di Kalimantan. Pembangunan yang digaungkan pemerintah yaitu suatu daerah itu maju dengan investasi pengembangan perkebunan sawit, pertambangan dan sebagainya justru merampas tanah rakyat dan cenderung mengabaikan tata adat masyarakat setempat.

Film dokumenter ini hanya secuil cerita dari ratusan cerita yang melatarbelakangi “pengolahan” kekayaan bumi Kalimantan yang sering kali kami hanya ikut menikmati debunya saja. Sebagian malah memilih bersikap apatis atau memang berputus asa dengan kenyataan yang ada

Berangkat dari kenyataan tersebut Syafaat BatangBanyu mencoba mengkaji lebih dalam tentang apa yang sesungguhnya terjadi? Sikap apa yang terbaik yang harus diambil akan kita bahas bersama sembari menikmati alih tahun bersama.

Lainnya

Lele Minna wa Minkum

Lele Minna wa Minkum

Jamaah Maiyah Dusun Ambengan, tepat pada momentum setahun kajian rutin Maiyahan, punya daya kejut yang menggetarkan para panggiat.

Maiyah Dusun Ambengan
Ambengan