Padhangmbulan Kepedulian Keluarga Ibu Halimah
Malam ini rekan-rekan Jamaah Jawa Timur akan duduk bersama mengikuti Majelis Ilmu Padhangmbulan 15 Rajab 1438 H atau 11 April 2017. Ada baiknya rekan-rekan mengingat akar sejarah Padhangmbulan.
Padhangmbulan sudah berusia 23 tahun yang tak lain adalah wujud terus-menerus kepedulian keluarga Ibu Halimah terhadap pendidikan masyarakat. Kepedulian itu menurun kepada anak-anaknya yang hingga saat ini setia menjaga dan meneruskan jariyah kepedulian sosial itu.
Semuanya dijalankan dengan prinsip kemandirian, dalam banyak hal, termasuk urusan dapur dan pembiayaan berbagai keperluan Padhangmbulan ini. Sampai saat ini, sebagai contoh kecil, yang menyiapkan konsumsi di rumah digilir setiap bulan antara anak-anaknya.
Tampak pada foto adalah Ibu Halimah bersama anak-anaknya yaitu Cak Nun, Cak Nang, Cak Yus, dan Cak Nas yang sedang persiapan menjelang Padhangmbulan 7 September 2006 saat itu. Ibu Halimah sendiri adalah sosok yang pernah digambarkan Cak Nun sebagai aktivis sosial. Kepedulian sosial, termasuk kepada kehidupan tetangga-tetangganya, memenuhi hatinya.
Pernah Majalah Gatra, 6 Maret 1999, menurunkan liputan mengenai fenomena pengajian Padhangmbulan ini. Berbagai sisi sosial, budaya, dan berkah ekonomi yang ditimbulkan bagi masyarakat kecil diulas. Dan di situ Cak Nun sempat melukiskan kesatuan jiwa Sang Ibu dengan masyarakat, “Ibu saya akan sehat kalau bisa ngerumati banyak orang karena merasa senang….”
Padhangmbulan terus berjalan meniti waktu dengan semangat kemandirian dan kemerdekaan memberikan pelayanan ilmu dan pendidikan kepada masyarakat, kepada generasi-generasi baru, kepada anak-anak yang Ibu Halimah tak sempat melihatnya, agar mereka, dan kita semua, sebagai cucu-cucu Beliau juga ikut sehat jiwa dan raga, hati dan pikiran.