Ngaji Bareng Belajar Mengerti Gradasi
Setelah semalam Sinau Bareng bersama Baznas Kota Yogyakarta, malam ini Mbah Nun dan KiaiKanjeng telah berada di Malang. Ngaji Bareng ini diselenggarakan oleh kerjasama Universitas Brawijaya Malang dan Jawa Pos Radar Malang. Universitas Brawijaya tengah syukuran menempati kampus baru yaitu Kampus II di daerah Dieng Malang, sedangkan Jawa Pos Radar Malang tengah ulang tahun ke-18.
Acara digelar kawasan lapangan di antara gedung baru RS Hewan UB dan gedung serbaguna baru dan bersebelahan lapangan Kampus II UB ini. Angin berhembus cukup kencang menemani anak-anak muda dan jamaah bergerak menuju area yang telah disediakan. Mereka bergegas untuk dapat bisa mengikuti Ngaji Bareng ini.
Sebelum Mbah Nun berbicara, Rektor UB Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri menyampaikan latar belakang acara ini dan perkembangan kampus UB. Sementara, pimpinan Radar Malang Mas Kurniawan mengatakan kepada semua jamaah bahwa Mbah Nun ini adalah guru bangsa. Kriterianya tidak rumit-rumit, yaitu Mbah Nun adalah sosok yang tidak kemana-mana tetapi ada di mana-mana. “Kita doakan Beliau selalu sehat…ulasan Beliau mudah dipahami. Kita berharap malam ini khususnya Radar Malang mendapatkan vitamin rohani dari Beliau,” kata Mas Kurniawan.
Selepas dua sambutan ini, kesempatan Ngaji Bareng sepenuhnya diberikan kepada Mbah Nun. Mbah Nun mengibaratkan dan meminta kepada Rektor UB agar menjadikan kampus baru ini sebagai tempat pelatihan menjadi penghuni surga. “Untuk masuk neraka, tinggal masuk saja. Tetapi, untuk menjadi penghuni surga perlu latihan. Perlu mengenali keindahan, mengenali kreativitas, mengenali sesuatu yang mengalir,” tutur Mbah Nun.