CakNun.com

Nasionalisme dari Kecamatan Borobudur

Redaksi
Cak Nun mengingatkan agar kita berjiwa mendirekturi diri sendiri. Sedhumuk bathuk sanyari bumi.
Klik gambar untuk memperbesar.

Acara sedang berlangsung dalam rasa kebersamaan penuh makna. Cak Nun bercengkerama dengan hadirin lewat nomor medley Nusantara. Deretan lagu-lagu daerah terangkum pada nomor ini. Cak Nun memberikan kuis kepada jamaah non-Maiyah.

Mereka diminta menjawab dari daerah mana lagu yang dibawakan KK pada Medley Nusantara. “Ini buat ngecek nasionalisme kalian…,” kata Cak Nun. Terlebih dahulu Cak Nun memanggil semua pedagang makanan dan minuman yang beredar di tengah-tengah jamaah. Bapak-bapak pemuka masyarakat ini ditodong buat memborongnya untuk hadiah bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar dan ditambah peci Maiyah.

Tapi berbicara mengenai nasionalisme, ada satu hal patut dicatat dari Sinau Bareng ini. Dalam sambutannya, Camat Borobudur mengajak semua warga untuk tidak gampang menjual tanah mereka kepada pihak-pihak dari luar Borobudur. Itu semua akan membikin mereka kehilangan ikatan batin dengan nenek-moyang mereka di sini. Juga itu akan membuat mereka hanya jadi penonton. Tantangan pariwisata masyarakat Borobudur yang memiliki warisan Candi Borobudur harus dijawab dengan berbenah dan mengembangkan diri. Tanah jangan gampang dilepas, kerja sama dengan investor silakan.

Hal yang sangat gamblang dan dibenarkan oleh Cak Nun serta ditegaskan kembali saat beliau mbeber kloso_di awal. Jangan sampai kita menjadi jongos di negeri atau kampung sendiri. Kita perlu punya jiwa mendirekturi diri sendiri. Sadhumuk Bathuk Sanyari Bumi. Itulah sebuah contoh dari laku dan lelaku kebangsaan. Sejumlah cara berpikir telah diletakkan oleh Cak Nun. Laku adalah hardware, sedangkan lelaku adalah software. Laku adalah pelem, lelaku adalah manisnya. Sekarang orang pepaya dan orang mangga pada berantem padahal sama-sama manisnya. Padahal sejatinya yang kita cari adalah manisnya.

Foto: Adin (Dok. Progress)
Lokasi: Lap. Balkondes Wringinputih, Borobudur, Magelang - 16 Agustus 2017

Lainnya

Exit mobile version