CakNun.com

Maiyah Menyongsong Hari Ke-6 Penciptaan

Dani Ismantoko
Waktu baca ± 3 menit

Berbagai hidayah, ilham-ilham, dan hijab-hijab ilmu Allah didatangkan, dihadirkan, dan dibukakan melalui Maiyah. Prosesnya melalui tadabbur atas berbagai hal yang dilakukan oleh marja’ Maiyah seperti Cak Nun, Cak Fuad, Syekh Nursamad Kamba, dan juga narasumber lain. InsyaAllah semua ini semakin menegaskan bahwa Maiyah menjadi salah satu wilayah lahirnya qoumun akhor, kaum baru yang dipersiapkan Allah untuk menjadi pelaku kehidupan di hari ke-6 nanti.

Tadabbur tentang segitiga cinta, Al-Maidah ayat 54, kun fayakun dan evolusi 6 hari penciptaan merupakan beberapa tanda-tandanya. Yang kesemua itu mungkin menjadi aneh jika dibawa keluar Maiyah. Misalnya saja, kita menjelaskan tentang cinta segitiga kepada tetangga kita yang notabene tidak pernah ikut Maiyahan. Tetangga kita tersebut pasti juga sedikit awang-awangen. Apalagi jika wilayah lingkungan kita adalah wilayah di mana agama dipahami hanya sebatas fiqih saja.

Tidak begitu diterimanya hijab-hijab ilmu yang dibukakan oleh Allah tersebut juga merupakan bagian dari tanda-tanda dipersiapkannya kaum untuk mengelola kehidupan hari ke-6 nanti. Berbagai proses dan ilmu-ilmu yang terjadi dan diperlajari di Maiyah adalah sesuatu yang akan digunakan di hari ke-6 nanti. Sedangkan sekarang, yang sedang terjadi, seperti yang pernah dikatakan Cak Nun dalam Maiyahan, adalah hari ke-4 yang manusia sendiri belum begitu pandai mengelolanya sehingga tidak heran terkadang teradi 4 minus sedikit, atau 3 plus sedikit. Artinya cara hidup yang sekarang disepakati oleh manusia belum kompatibel dengan ilmu-ilmu yang telah dibukakan hijabnya oleh Allah melalui Maiyah.

Saya membayangkan, jika sekarang di hari ke-4, permasalahannya adalah seputar hari ke-3 dan hari ke-4 (di mana terkadang manusia menurunkan derajatnya sendiri ke posisi 3.3, 3.5, 3.7 atau 4 minus sedikit atau mungkin bisa disebut menjadi setengah manusia setengah hewan). Besok ketika kehidupan hari ke-6 berlangsung permasalahannya akan berbeda lagi. Kalau dilihat dari polanya hari-hari ini, dinamika naik turunnya hanya satu level. Mungkin, besok di hari ke-6 permasalahannya adalah sebatas penurunan ke hari ke-5 atau kemungkinan paling buruknya penurunan ke hari ke-4. Kalaupun ada yang turun ke hari-3 persentasenya sangat sedikit sekali. Mungkin hanya 0,1 persen atau lebih sedikit lagi. Sehingga, mungkin permasalahan akhlak itu sudah beres.

Mungkin tidak ada peristiwa sepeda motor ditaruh di depan rumah tanpa diawasi hilang. Sepertinya tidak ada peristiwa saling menelanjangi di media. Barangkali tidak ada peristiwa saling merendahkan martabat antara satu manusia dengan manusia lain. Mudah-mudahan tidak ada pertunjukan seorang laki-laki yang birahinya tak terkendali sehingga menerkam wanita seenaknya (entah itu bersuami atau tidak) dan terekspose di media seperti ayam jantan yang tidak sabar menerkam ayam betina di lapangan yang tidak peduli dilihat makhluk lain atau tidak. Kayaknya tidak ada lagi yang mengaku sebagai pemimpin, sebagai wakil rakyat tetapi kerjaannya gresek-gresek, ngutil, nyolong, mencuri dalam jumlah besar sesuatu yang bukan haknya yang seharusnya menjadi hak rakyat. Mugo-mugo tidak ada perjudian skala nasional, skala internasional yang mengorbankan banyak rakyat kecil. Dan semoga tidak ada konspirasi yang alasannya hanya sekedar cinta dunia, ingin memiliki materi dalam jumlah tak terhingga dan membesari orang lain, yang mengorbankan banyak nyawa manusia.

Nanti mayoritas manusia akhlaknya sudah baik. Tinggal bagaimana menentukan presentase dermawan yang sesuai, presentase jujur yang pas supaya tidak menjadi terlalu dermawan dan tidak terlalu jujur. Karena kita tahu bahwa satu-satunya insan kamil yang tidak akan pernah ada yang menyamainya memberikan pembelajaran tentang proporsi. Berhenti makan sebelum kenyang. Posisinya berada di tengah-tengah. Tidak lapar, juga tidak kenyang. Pokoknya, di hari ke-6 permasalahannya adalah sesuatu yang enteng-enteng, sesuatu yang di hari ke-4 bukanlah dianggap suatu permasalahan.

Tetapi, semua kondisi ideal itu hanya khayalan saya saja. Karena sekadar khayalan, pasti salahnya. Sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam hati dan pikiran. Namun, apa yang terjadi di Maiyah yang saya yakin tidak terjadi di wilayah luar Maiyah. Ini membuat saya semakin yakin bahwa Maiyah sedang menyongsong hari ke-6 penciptaan. Wallahua’lam.

Lainnya

Sepanjang Usia Melestari Bahasa Arab

Sepanjang Usia Melestari Bahasa Arab

“Saya mempelajari Huruf Hijaiyah sebelum mempelajari Huruf Latin”. Begitu kira-kira secuplik terjemahan kalimat yang disampaikan oleh Cak Fuad pada saat ditanya proses awal mempelajari Bahasa Arab.

Fahmi Agustian
Fahmi Agustian