CakNun.com

Tiba di Pangkalpinang

Helmi Mustofa
Waktu baca ± 2 menit

Perjalanan penerbangan Yogyakarta-Jakarta-Pangkalpinang alhamdulillah berjalan lancar. Cuaca terang menyertai perjalanan sejak dari Jogja. Kuranglebih pukul 14.45, pesawat yang membawa rombongan KiaiKanjeng mendarat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

Pada ketinggian di mana permukaan bumi mulai tampak jelas, hamparan hijau memapar di depan mata, Mas Jamal sang redaktur, bergumam, “Pulau Bangka ini kayaknya lebih luas dari Hong Kong. Pasti lebih luas dari Singapura. Itu tu cekungan bekas penambangan timah. Nah di rawa-rawa itu pasti masih banyak buaya,” terus-menerus ia membaca bak mengingat pelajaran IPA. Tetapi gumam dia yang mungkin perlu diketahui adalah, “Saya masih ingat tahun 80-an, naik pesawat itu boleh merokok. Di sisi kursi ada asbaknya.”

Penampakan atas Pulau Bangka
Pulau Bangka. Foto: Adin.

Menunggu beberapa saat dari landing dan sampai di area penjemputan, rombongan KiaiKanjeng segera menuju rumah makan untuk makan siang. Sepanjang perjalanan menuju restoran, terlihat di beberapa pintu gang di tepi jalan spanduk-spanduk yang mengajak masyarakat hadir dalam rangkaian acara Festival Gerhana Matahari Total.

Di restoran ini, tepatnya di lantai 2, meja panjang dengan piring-piring kosong yang telah tertata sudah menanti KiaiKanjeng. Cara restoran menyajikan hidangan bukan dengan menanyakan ke pengunjung mau makan apa, tetapi satu per satu piring-piring yang berisi bermacam-macam menu disajikan sampai meja yang panjang itu penuh.

Makan Siang di Pulau Bangka
Makan siang. Foto: Adin.

KiaiKanjeng menikmati makan siang itu, tetapi tetap saja kepolosannya mengusik hatinya. “Ini nanti ngitung-nya gimana ya? Ini dulu asal-usulnya berasal dari budaya ataukah kapitalisme?”. KiaiKanjeng oh KiaiKanjeng, bagaikan tak familiar dengan perkembangan zaman.

Festival Gerhana Matahari Total 2016
GMT 2016. Foto: Adin.

Selain penasaran soal makan, salah seorang warga KiaiKanjeng malah punya misi khusus pingin dapat batu mutiara embun dan satam.

Lepas makan siang, rombongan segera menuju hotel untuk istirahat di sore hari.

Lainnya

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

Sejak jum’at siang (8/5) KiaiKanjeng sudah berada di Jakarta untuk malamnya menghadiri Kenduri Cinta, setelah menjalani rangkaian Maiyahan di Jawa Timur, mulai tanggal 4 Mei 2015 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian 5 Mei 2015 di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dilanjutkan tanggal 6 Mei-nya di Sidoarjo.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta
Hilwin Nisa
Hilwin Nisa

Tidak

Topik