CakNun.com
Sinau Bareng Kuduran Budaya Wanayasa, 25 September 2016

Sound Check KiaiKanjeng 1800 Meter DPL

Redaksi
Waktu baca ± 2 menit

Sore pukul 16.30, rombongan KiaiKanjeng tiba di rumah transit, dan tak lama setelah itu segera berjalan kaki menuju lapangan Kertiyasa diiringi turunnya hujan. Jaket mereka kenakan karena suhu cukup dingin di sini.

Tiba di desa Wanayasa.
Tiba di desa Wanayasa. Foto: Adin.

Desa Wanayasa berada pada ketinggian 1800 meter di atas permukaan laut, dan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Hujan juga menyebabkan kondisi di lapangan sebagian masih tergenang air.

Lapangan Kertiyasa yang tergenang
Lapangan Kertiyasa yang tergenang. Foto: Adin.

Meskipun demikian, proses sound check tetap harus dilangsungkan. Bahkan dalam keadaan hujan, seperti biasanya, selalu saja ada yang turut menikmati mulai berbunyinya alat-alat musik. Anak-anak tak berjaket dan sepertinya sudah akrab dengan hawa dingin serta tidak berpayung berdiri di depan panggung KiaiKanjeng.

Check sound harus tetap berlangsung
Check sound harus tetap berlangsung. Foto: Adin.

Kembali dari cek suara, beberapa Bapak-bapak KiaiKanjeng terlihat berani mandi meskipun air sangat dingin di sini. Ditawari air hangat pun tak mau. Mereka ingin menyatukan badannya dengan air alami di sini. Dingin memang, tetapi malah bikin segar. Begitu katanya. (hm/adn)

Lainnya

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

Sejak jum’at siang (8/5) KiaiKanjeng sudah berada di Jakarta untuk malamnya menghadiri Kenduri Cinta, setelah menjalani rangkaian Maiyahan di Jawa Timur, mulai tanggal 4 Mei 2015 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian 5 Mei 2015 di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dilanjutkan tanggal 6 Mei-nya di Sidoarjo.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta
Hilwin Nisa
Hilwin Nisa

Tidak

Topik