Pengajian Luar Biasa Bagi Pak Bupati
Biar pun hujan turun dengan cukup deras, tetapi masyarakat tak berkurang sedikit pun ghirroh-nya untuk melangkahkan kaki menuju alun-alun kota Tuban. Kini mereka telah berada di depan panggung mengambil tempat yang telah disediakan. Yang kebagian di bawah tenda, mereka duduk di atas alas. Sementara yang tidak tertampung di bawah tenda ada yang menggunakan payung, mengenakan jas hujan, ada yang sekaligus beberapa orang melindungi kepalanya dengan plastik atau terpal seperti yang berada tepat di depan panggung.
Tidak ada sedikit pun kecemasan atau gelisah acara tak jadi atau bagaimana. Begitu KiaiKanjeng turun bis dan langsung naik ke panggung sambutan jamaah cukup jelas terasa. Di panggung, sejumlah tamu sudah duduk di kursi lesehan yang disediakan. MC segera memegang mic dan membuka acara. Dikatakan olehnya, Allah menurunkan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan ini. Atmosfer Ngaji Bareng Cak Nun sudah dimengertinya, bahwa hujan bukan halangan atau apapun selain berkandungan rahmat dan rahasia Allah untuk siapapun yang hadir.
Tak lama kemudian Cak Nun, Ibu Novia, Bupati Tuban, beserta jajaran Muspida menyusul naik ke panggung. Selepas beberapa kata pembuka, MC segera mengajak jamaah untuk mengikuti Ngaji Kebangsaan bersama Cak Nun dan KiaiKanjeng. Sebelum ke panggung ini, Cak Nun dan Ibu Novia beramah tamah dengan Pak Bupati dan pemuka masyarakat di Pendopo Kabupaten.
Ngaji Bareng yang bertajuk Ngaji Kebangsaan ini adalah untuk kali keempatnya Cak Nun dan KiaiKanjeng memenuhi undangan Bupati untuk menemami masyarakat mengkhidmati HUT kabupaten Tuban, yang kali ini memasuki angka ke-723. Pak Bupati sejak sebelum maupun setelah menjabat sebagai Bupati sangat suka dengan Cak Nun. Sampai-sampai salah satu anaknya pun diberi nama seperti nama Cak Nun. Dalam sambutannya, Pak Bupati Fathul Huda mengungkapkan apresiasi dan kekagumannya, “Tak ada pengajian yang hujan-hujan seperti ini para jamaah datang sedemikian rupa ini.” (hm/adn)