Dusun Mbandar Ngaji Bareng Cak Nun
Dusun Bandar terletak di paling ujung barat wilayah kabupaten Bojonegoro Jawa Timur berbatasan dengan kota Cepu yang sudah merupakan wilayah Jawa Tengah. Kedua wilayah ini dibatasi oleh sungai Bengawan Solo. Mata pencaharian orang-orang Bandar mayoritas adalah industri kerajinan bubut kayu jati. Di depan rumah-rumah mereka terdapat showroom yang memajang hasil kerajinan tersebut. Ada vas bunga, tempat lampu, replika sepeda, asbak, dan lain-lain hasil shonaah atau “teknologisasi” atas kayu jati ini.
Sore tadi, suasana dusun ini tidak seperti biasanya. Lapangan dusun tampak bersih, dan di ujung Gang menuju lapangan ini terpampang: Selamat Datang Cak Nun dan KiaiKanjeng. Sore itu pula di pinggir–pinggir jalan ramai orang-orang menjajakan aneka mata dagangan. Usai Maghrib orang-orang berdatangan melangkahkan kaki ke lapangan yang di sebelah utaranya adalah hamparan sawah yang hijau. Mereka tak hanya dari warga dusun Bandar. Tetapi juga mereka dari daerah sekitar, terutama Cepu dan Bojonegoro.
Warga masyarakat sudah sangat antusias menanti kedatangan Cak Nun dan KiaiKanjeng. Saat pemandu acara mempersilakan sambutan-sambutan, tampak masyarakat dan jamaah sudah tak sabar untuk memandang wajah Cak Nun di atas panggung. Saat akhirnya Cak Nun naik ke panggung, seseorang dari jamaah meneriakkan shalawat. Malam ini Cak Nun mengenakan baju putih, celana gelap, dan peci khas Maroko. Ribuan orang yang hadir malam ini telah mengikuti Ngaji Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng dalam rangka Sedekah Bumi Dusun Bandar Kelurahan Batokan Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro. (hm/adn)