CakNun.com

Dolan Kantor Babinsa Nggak Masalah

Helmi Mustofa
Waktu baca ± 2 menit

Dalam perjalanan menuju Mojokerto pagi ini, Cak Nun menyempatkan diri mampir sejenak di Menturo untuk berdoa di makam Ibunda Halimah di Sentono Arum, melihat perkembangan pembangunan kompleks Pondok Padhangmbulan. Di kompleks inilah pada setiap malam bulan purnama digelar majelis ilmu Padhangmbulan. Di tempat ini pula Takdib Padhangmbulan dilaksanakan sebagai sebuah ijtihad pendidikan dan penggalian potensi otentik menjalankan hidup dengan nilai-nilai peradaban bagi siswa-siswa SMK Global.

Kebetulan pagi ini pula, SMK Global Menturo sedang memasuki kalender akademik Akhirus Sanah, yaitu menyelenggarakan prosesi wisuda kelulusan siswa kelas tiga. Kurang lebih seratusan siswa yang lulus pada tahun ini. Hadir pada acara Akhirus Sanah iniadalah para wali murid, segenap guru, perangkat desa Menturo, serta dihadiri pula oleh Babinsa Kecamatan Sumobito Jombang Sertu Heri Priyono.

Begitu tiba di kompleks SMK Global, Cak Nun disambut oleh tari Genjreng yang dibawakan oleh beberapa siswi kelas satu, dan dilanjut oleh persembahan hadroh shalawatan siswi SMK Global juga yang dibimbing oleh Mbak Yuli Astutik vokalis Kiaikanjeng yang tinggal di Menturo dan sehari-hari membina TPQ Halimatusy Sya’diyah Menturo.

Cak Nun duduk di depan berdampingan dengan Pak Babinsa dan Kepala Sekolah SMK Global, yang langsung terlibat pembicaraan yang serius meskipun tidak lama. Kehadiran Cak Nun ini tidak disangka-sangka oleh para wali siswa, para guru, dan para siswa sendiri, tidak berani dijadwalkan atau dimohonkan oleh pengurus, mengingat padatnya jadwal Beliau bersama KiaiKanjeng. Merupakan takdir dan rahmat Allah walau tidak bisa lama-lama, Cak Nun dapat hadir memberikan ucapan selamat dan memberikan bekal untuk para siswa yang lulus khususnya.

Dalam sambutan singkat sembilan menit, Cak Nun menyampaikan rasa syukur atas kelulusan mereka. Cak Nun mendoakan agar nilai mereka bagus sehingga juga mudah mendapatkan pekerjaan. “Tetapi yang paling penting adalah kebiasaan kalian berdisiplin, kebiasaan kalian untuk baik dan benar. Itulah bekalnya orang hidup. Dalam kondisi apapun, mioiki dan jaga terus pikiran yang jujur dan benar, mau berbuat baik, dan selalu mendekat kepada Allah. Dan kalian semua sekolah ini niat utamanya adalah membahagiakan kedua orangtua kalian…”

Selain itu, Cak Nun berpesan agar dalam kondisi negara yang dalam bahaya ini, mereka harus menjaga diri untuk kompak, rukun, dan tidak bertengkar satu sama lain. Mereka juga diminta agar tetap menjalin silaturahmi dengan para guru, sering-sering datang ke sekolah, dan menyambangi adik-adik mereka. “Kalau kalian datang ke sekolah bisa ke sini dan langsung gandolan pohon itu. Kalau perlu kalian juga sering-sering dolan ke kantor Babinsa,” pesan Cak Nun. Kepada Sertu Heri Priyono, Cak Nun juga berpesan untuk terus menjaga kondisi yang rukun agar bangsa ini punya ketahanan dalam menghadapi gempuran globalisasi.

Lainnya

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

Sejak jum’at siang (8/5) KiaiKanjeng sudah berada di Jakarta untuk malamnya menghadiri Kenduri Cinta, setelah menjalani rangkaian Maiyahan di Jawa Timur, mulai tanggal 4 Mei 2015 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian 5 Mei 2015 di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dilanjutkan tanggal 6 Mei-nya di Sidoarjo.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta
Exit mobile version