Bu Bupati Sedang Apa Sekarang?
Sesi dialog dibuka berbarengan hujan mau turun lagi. Sebagian mulai berdiri. Cak Nun mengikut saja sebenarnya bagaimana baiknya, tetapi Beliau ingatkan agar kita berprasangka baik dan ikhlas terhadap hujan. Kesempatan bertanya tetap berlangsung. Beberapa jamaah mengajukan pertanyaan. Yang pertama seorang remaja berusia 19 tahun dan asli Sragen. Salah satu pertanyaannya ditujukan buat Bu Bupati Yuni: Ibu sekarang sedang apa? Sedang melakukan atau merencanakan kebijakan apa untuk Sragen?
Belakangan makin sering anak-anak remaja yang ikut acara Ngaji Bareng seperti malam ini, di berbagai tempat Maiyahan. Tentang hal ini, Cak Nun mengapresiasi mereka anak-anak remaja ini. “Mereka datang ke acara yang semestinya buat orang dewasa. Semoga mereka dipercepat untuk sampai pada apa yang Allah takdirkan untuk mereka di masa depan.”
Pertanyaan yang disampaikan ke Bu Bupati sangat sederhana tapi formulasi seperti itu barangkali jarang terjumpai. Biasanya pertanyaan muncul dalam nuansa pretensi dan kritisisme. Tapi pertanyaan remaja ini sekadar sewajarnya karena belum tahu dan minta diterangkan. Suasana dialog yang enak dalam panduan kebersamaan. Bu Bupati pun menjelaskan secara rinci dan jelas. Dijelaskan apa yang sedang disiapkan bersama DPRD, apa yang masih jadi PR Sragen, dan lain-lain.
Suasana komunikasi politik yang baik, jauh dari kecam-mengecam. Cak Nun turut membantu membukakan pintu logika, dan beberapa analisis yang mengantarkan penanya pada memahami keterbatasan pemda dalam menghadapi kondisi-kondisi daerah. Di antaranya keterbatasan yang terjadi karena faktor antropologis masyarakat itu sendiri, yang mengakibatkan dibutuhkan waktu cukup lama untuk mengatasi persoalan, seperti kemaksiatan di Gunung Kemukus, sebagaimana ditanyakan penanya lainnya. (hm/adn)