Botol-Botol Berkah Buat Si Ibu
“Mbok mbok akkehe….,” kata si Ibu itu. Botol-botol plastik minuman yang berserakan di pelataran Kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sangat banyak, dan membuatnya heran sekaligus senang dan bersyukur. Mungkin tak biasanya ia mendapatkan botol sebanyak itu. Botol-botol minuman itu bertebaran di sana-sana ini dan akan menjadi rezeki baginya yang ia jemput di dini hari usai berlangsungnya Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng.
Di sela-sela botol-botol dikumpulkan dan dimasukkan plastik kresek berukuran besar, ia berhenti dan berdiri mengarahkan pandangan matanya ke panggung. Di sana masih berlangsung musik KiaiKanjeng sedang mengiringi salaman jamaah dengan Cak Nun dan para pembicara. Ia diam beberapa menit, mengarahkan pandangan matanya ke sana, dan menikmati musik yang masih tersajikan. Barangkali ini kesempatan ini tak akan dijumpainya sekiranya KiaiKanjeng adalah penampil yang segera pulang begitu selesai tugasnya sebagai pengisi utama acara seperti pada umumnya.
Untungnya, KiaiKanjeng punya ideologi lain. Memilih melayani jamaah atau masyarakat yang hadir sampai pada tingkat mengantarkan kepulangan mereka dengan beberapa nomor lagu. SI ibu kembali memungut botol-botol minuman itu, dengan sesekali tetap menoleh ke arah panggung seraya jongkok dan memasukkan botol ke kresek satu per satu. (hm/adn)