63 Hari Umbu Menuju 27 Mei
Beberapa hari menjelang Ihtifal Maiyah, penyair Umbu Landu Paranggi menghubungi Cak Nun untuk meminta dikirimi puisi terbaru, atau lebih tepatnya minta Cak Nun menulis puisi baru. Saat itu tidak disebut berapa jumlah puisi yang diminta. Tetapi dua hari lalu, Umbu mengabari puisi yang diinginkannya jumlahnya 63 dan harus segera dikirim besoknya.
Di tengah jalan terus agenda Tadabburan di Gresik-Mojokerto-Surabaya serta bersamaan beliau menyiapkan tulisan Daur yang hadir tiap hari, permintaan Umbu sang Guru membuat Cak Nun benar-benar harus meluangkan waktu. Permintaan ini tak bisa ditunda apalagi ditolak. Hubungan batin mendalam sunyi tanpa banyak kata di antara keduanya menjadikan permintaan ini adalah wujud perhatian yang istimewa.
Rupanya Umbu sedang menyiapkan diri untuk baca puisi solo-run pada Kamis 26 Mei 2016 dan 27 Mei 2016 di Jatijagat Kampung Puisi di Denpasar Bali. Sangat tidak biasa bahwa Umbu mau membaca puisi di muka umum. Tidak tanggung-tanggung, Umbu pun turun tangan sendiri mendesain dan menata dekorasinya, dan tak mau dibantu orang lain. Di usia sepuh dan tetap sehat, Umbu menyiapkan panggung dan peranti-peranti seperti kotak, koran, kertas dan lain-lain yang diperlukan.
Ada apa sebenarnya? Selain dalam rangka memeringati HUT Jatijagat ke-5, seperti dikatakan sahabat Wayan Jengki dalam undangan terbuka untuk acara pembacaan puisi tersebut, dan mengutip langsung yang kata-kata Umbu, “Ini untuk Aceh dan Jogja. Kita harus ingat tanggal 26 (Desember 2004) adalah Tsunami Aceh, dan tanggal 27 (Mei 2006) adalah gempa Jogja. Itulah mengapa tempat ini (JKP) disebut ‘Jatijagat’, agar kita mampu membaca ‘kesejatian jagat’’ dari tempat ini.”
Tetapi mengapa Umbu meminta puisi Cak Nun dan 63 jumlahnya serta dibaca pada tanggal 27 Mei 2016 ini? Apakah ini bahasa dari Umbu untuk mengungkapkan sesuatu di dalam hatinya untuk dan pada ulang tahun Cak Nun ke-63 pada 27 Mei 2016 ini? Umbu tak mengatakannya, tetapi kami dengar setiap tanggal 27 Mei Umbu selalu masani (mempuasai) Cak Nun dan khusus tahun ini Ia puasa selama 63 hari dan berpuncak pada hari Jumat 27 Mei 2016 ini.
Umbu membaca puisi pada 27 Mei 2016 adalah sesuatu banget. Umbu tak bilang apa-apa, hanya menitipkan info untuk Cak Nun dalam bahasa sandi bahwa temanya adalah Skk = skk = skk atawa skk atawa.