CakNun.com

Reportase Kenduri Cinta Maret 2013: Asongan Akherat

Kenduri Cinta
Waktu baca ± 18 menit

Menjelang tengah malam, Cak Nun hadir di panggung, mengumumkan agenda acara konser berjudul Jazz Tujuh Langit untuk bulan April, di mana Mas Beben akan bermain diiringi seluruh personil Kiaikanjeng.

“Saya ucapkan selamat kepada Bu Beben atas keputusannya yang luar biasa. Ini bukan soal Islam atau tidak, melainkan penemuan atas kesejatian dan ketenteraman. Dan jangan keliru menganggap bahwa Anda akan kehilangan pekerjaan. Dunia ini tidak bertentangan dengan akhirat. Dunia ini termasuk di dalam akhirat. Allah sendiri bilang, ‘Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat’.”

“Pekerja keras pasti dapat duit. Tapi kalau nyari duit saja, hasilnya tidak akan sebanyak mereka yang bekerja keras.”

“Pertama, hati-hati kalau berpikir. Anda kan setiap melihat dan mendengar sesuatu pasti berpikir. Tidak pernah Anda tidak berpikir. Pesan saya, hati-hati dalam berpikir, karena mungkin dia akan menjadi ucapan. Lalu tingkatkan kehati-hatian dalam mengucapkan, karena dia bisa menjadi tindakan. Tingkatkan lagi kehati-hatian karena dia akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini, berhati-hatilah terhadapnya, karena akan menjadi karakter hidupmu, karakter pribadimu. Ini sudah baku, sudah menjadi monumen.”

“Terus tingkatkan kehati-hatian. Kritisi kembali karakter itu, karena ia akan menjadi unsur kebudayaan, dan lalu menjadi kebudayaan masyarakat. Dalam jangka waktu tertentu, ia akan menjadi peradaban. Kalau sudah menjadi peradaban. Sudah tak bisa diubah lagi.”

“Begitulah Indonesia dengan kecurangannya, dengan kedengkiannya. Maka pisahkan dirimu dari Indonesia yang itu. Kamu teliti lagi benihmu, lebih berhati-hati mikirnya, karena sehat atau nggak sehat itu ditentukan oleh bener apa nggak kamu mikirnya.”

“Kalau tidak bener ngitungnya, di otak akan menjadi susunan syaraf yang nyrimpeti hidupmu, menjadi disorganisasi struktur sel maupun urat-urat syaraf. Disorganisasi syaraf menghasilkan perintah yang tidak benar dalam tubuh. Dalam jangka panjang, akan menjadi penyakit.”

“Anda lihat gelandangan yang 40 tahun hidup di jalanan, tidak jelas makanannya, langsung kena panas dan hujan, tapi sehat itu karena dia beres pikirannya.”

“Kita ini menyusun dua kata saja tidak bisa. Maka pasti destruktif otaknya. Kita lihat di berita-berita sekarang, banyak disebut ‘pembunuhan mutilasi’. Mutilasi itu siapa kok dibunuh? Kalau Anda lihat banyak sekali hal-hal yang memecah pikiran Anda, membuat pikiran Anda tak tertata.”

“Beliau ini (Inna Kamarie) mendapat keputusan berhijab yang benar, tapi belum paham mengapa dengan itu menemukan ketenteraman yang lebih tinggi daripada job-job yang hilang. Itu bukan berarti jobnya hilang. Tuhan itu bukan persaingan uang. Tuhan itu yang punya uang. Cara berpikir kita selama ini salah to. Disangka Tuhan itu saingannya setan, saingannya uang; lalu dikira akhirat itu saingannya dunia.”

“Tadi ada yang ngasih tahu saya ada buku berjudul The Power of Now. Itu kan untuk orang Barat yang berpikir linier, yang cara berpikirnya tidak jazzy. Kok ada kategori begitu? Padahal segala hal begitu saya lakukan, dia menjadi masa silam.Kalau orang mengerti jazz, dia tak punya rumusan mengenai sekarang atau besok. Seluruh yang kemarin aku sekarangkan, segala yang besok aku kinikan. Muhammad itu dulu atau sekarang? Kalau kamu menganggap Muhammad itu kemarin ya sudah nggak usah Islam.”

“Kalau Anda sampai muncul stress, pusing kepala, sakit perut, itu karena salah cara berpikirnya. Anda harus bener dulu berpikirnya, nggak masalah kalau belum bisa mewujudkannya. Korupsi itu sejak di pikiranmu kok. Lalu sekarang marak mutilasi. Emangnya apa yang tidak dimutilasi di Indonesia? Kamu pikir SBY jadi presiden itu dia benar-benar presiden? Presiden itu hampir seluruh dirinya hanya ada kepentingan rakyat dan Tuhan. Manunggaling kawulo Gusti. Di dalam dirinya tidak ada lagi kepentingan diri sendiri.”

“Siapakah yang ada di dalam diri presidenmu kini? Ketika Anas menandatangani pakta integritas, itu seharusnya kepada partai atau kepada rakyat?Partai itu hanya alat.Begitu kamu jadi presiden, kamu nggak boleh lagi aktif di partai. Kalau pikirannya nggak bener, produknya akan nggak bener.”

“Kalau tahun 2014 tidak ada perubahan apa-apa yang mendasar, maka korupsi korupsi sudah menjadi peradaban Indonesia, dan jangan bilang bahwa kamu antikorupsi. Sekarang PKS, Demokrat, semuanya bilang antikorupsi. Saya sebagai orangtua bilang jangan percaya! Yang mereka tidak suka itu korupsi tapi ketahuan, dan mereka sedang membangun teknologi untuk supaya bisa lebih canggih dan lebih siluman.”

“Pokoknya pastikan cara berpikirmu benar. Kalau ada yang nyrimpet cepet diurai, cepet dibersihkan. Jangan mau ditipu siapapun yang menghadir-hadirkan Tuhan kepadamu, yang menghalangi hubunganmu dengan Tuhan. Jangan percaya pada pimpinan KC, jangan percaya pada Emha Ainun Nadjib, carilah kekhusyukanmu sendiri!”

Khusyuk itu wilayah keindahan, bukan kebaikan maupun kebenaran. Dalam niat menjalankan sholat, itulah kebaikan. Menjalankan sholat sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat, itu kebenaran. Kalau kebaikan dan kebenaran ini sudah kita kantongi, tapi ketika sholat kita tidak fokus kepada Allah, apakah kira-kira Allah akan tersinggung atau tidak? Kalau belum khusyuk, apakah kita sudah benar-benar sholat?

“Kalau tidak mencapai keindahan, kebenaran dan kebaikan sholat bisa batal.”

Mengenai ekspresi kekhusyukan, setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengekspresikannya dengan meneriakkan ini atau itu, atau bisa juga dengan cara-cara lain. Bahwa kita punya kesepakatan sopan santun dalam komunitas jamaah kita, itu oke. Tapi perkara orang mau bagaimana mengekpresikan kekhusyukan mereka, ya monggo saja.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta, majelis ilmu, sumur spiritual, laboratorium sosial, basis gerakan politik bahkan universitas jalanan yang tidak pernah habis pembahasan SKS nya, kurikulum dan mata kuliahnya selalu bertambah, dosennya adalah alam semesta.
Bagikan:

Lainnya

Exit mobile version