Maiyah dan Media
Redaksi
Waktu baca ± 1 menit
Berikut adalah tanggapan dari kami terkait pemberitaan oleh @tribunnews, @Tribunjogja, juga dimedia jakarta.tribunnews.com.
- KC dan forum-forum Maiyah lainnya bukan acara siaran pers.
- KC adalah forum Jamaah Maiyah, bukan mimbar bebas publik liberal.
- Forum Maiyah punya nilai, konteks dan nuansa yang tidak bisa ditransfer secara mentah ke luar Maiyah.
- CN sendiri sudah lebih 10 tahun tidak bersentuhan dengan dunia media: itu ada latar belakang dan maknanya.
- Ungkapan CN tentang Merapi, teksnya, konteksnya, nuansanya, posisi komunikasinya dll di KC dan dunia maiyah: apakah seperti yang muncul di media?
- Hal Merapi hanya setitik kecil dari keseluruhan pembicaraan 8 jam KC. Kenapa hanya setitik itu yang diambil oleh media: seberapa kadar reduksinya, simplifikasinya, pembiasannya, serta manipulasi dan eksploitasinya?
- Merapi di KC itu berposisi kemungkinan yang dimohonkan doa kepada jamaah untuk kemaslahatan bersama.
- Hal Merapi di KC itu juga hanya sampel di antara berbagai tema lain untuk pembelajaran berpikir Jamaah Maiyah.
- Tidak ada direct statemen “Merapi meletus sesudah Lebaran”.
- Hari ini sampi luas CN dan KK acara di Lapas Porong, Balaikota Surabaya, Malang dan Jombang. Harus diperjelas posisi acara-acara itu dalam konteks media.
- Mulai nanti sore di Lapas Porong dst, CN akan ajak insan media /wartawan untuk naik panggung sebagaimana semua pihak lain juga sama-sama berhak dan berkewajiban duduk bersama di panggung dialog.
- Acara akan bergolak atau tidak bisa berlangsung kalau ada pihak yg hanya mencari manfaat subyektif dan mengeksploitasi maiyah untuk kepentingan-kepentingan yang rendah nilainya.