CakNun.com

Hal Wilayah Aman

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Kenapa sejak 2 hari yang lalu saya tekankan jarak 4 km dan seterusnya dari puncak, kemudian pengungsi pindah turun lagi seterusnya dan kini 20 km dari puncak Merapi — agar kita tahu bahwa:

  1. Ilmu dan teknologi manusia tidak mampu menjangkau kepastian kapan Merapi menyembur, seberapa besar muntahannya, wedus gembel ataukah lahar atau debu, berapa jauh jangkauannya.
  2. Jadi statemen “mbah Marijan tidak mau turun” itu tak ada dasar rasionalnya: kita berdiri pada KM berapa dari puncak Merapi untuk disebut sudah turun atau belum turun?
  3. Letusan terbesar yang membawa korban nyawa mbah Marijan dan lain-lain itu justru terjadi ketika Seismograf tenang. Terasa sekarang kenapa mbah Marijan selalu meletakkan diri sebagai “wong bodo” sedangkan Pemerintah itu “wong pinter”. So, wong bodo mati karena tidak ada kepastian ilmu dari wong pinter.
  4. Ciamis Purwokerto dan lain-lain kena taburan debu, sementara Yogya udara bersih sampai menjelang sore, kemudian hujan sampai sekarang membersihkan debu kemarin lusa. Tapi Pemerintah dan siapapun jangan bilang Yogya wilayah aman, kecuali menyampaikan kabar legal dari Wali Penyangga Arasy.

Lainnya

Belajar Manusia Kepada Sastra

Belajar Manusia Kepada Sastra

Sastra Generasi Millenial

Sejak hampir dua dekade yang lalu lahir Generasi Millenial, juga dalam sastra.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Dari Esei, Eseis, Manusia Hingga Warganegara

Dari Esei, Eseis, Manusia Hingga Warganegara

Esei

Esei bukan tulisan ilmiah yang dipersyarati oleh kaidah-kaidah keilmuan, kecerdasan dan kejernihan terhadap fakta, serta oleh teguh dan tajamnya logika.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib